Sabtu, 16 September 2017

5 Pedoman Sederhana Cara Tanam Tanaman Durian Unggul Agar Cepat Berbuah dan Berproduksi Tinggi

5 Pedoman Sederhana Cara Tanam Tanaman Durian Unggul Agar Cepat Berbuah dan Berproduksi Tinggi

Budidaya Tanaman Durian - Buah Durian dikenal dengan tanaman musiman dan hanya berbuah di musim-musim tertentu saja. Buah durian ini sudah dikenal di penjuru dunia, dan telah menyebar di wilayah Asia Tenggara sejak sekitar 600 tahun yang lalu. Buah durian merupakan buah yang memiliki rasa dan baroma yang khas dan tajam.  Persebaran dan perimntaan akan Buah durian di Indonesia tergolong sangat tinngi sekali, mulai dari buah durian lokal hingga durian import, hal ini tentunya menjadi peluang yang besar untuk anda membuat usaha budidaya. Adapun beberapa jenis durian yang sedang digandrungi saat ini adalah durian ochee, duran musangking, durian bawor, durian montong, durian merah dan durian pelangi.

Dalam pemelihataan tanaman ini tergolong mudah, tanaman durian membutuhkan proses waktu untuk berbuah lebat. Untuk cara agar durian anda berbuah lebat ada beberapa hal yang harus anda ketahui. Mulai dari penanaman, perawatan, sampai pada proses pemanenan. Yang kita targetkan untuk penanaman pembesaran buah agar secara maksimal, terletak pada kesehatan tanaman yang kita budidayakan. Perawatan yang rutin dan kontrol hama dan penyakit. Untuk varietas montong juga ada beberapa jenis, walau anda memiliki bibit yang bagus namun pemeliharaan yang jelek maka percumasaja, buah yang dihasilkan akan menurun.



Tanaman durian akan tumbuh secara optimal pada daerah tropis pada ketinggian 50 – 1000 Dpl serta intensitas cahaya matahari 40 – 50% dengan suhu 22 – 30 o. curah hujan antara 1500 – 2500 mm pertahun, kemudian daerah itu mengalami bulan basah selama 9 – 11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3 – 4 bulan untuk proses pembuangan. Tanah lempung berpasir subur dan memiliki kandungan bahan organik adalah tanah yang cocok bagi tanaman durian. Kemudian jenis tanah latosol, Podsolik merah kuning, adosol merupakan jenis tanah yang paling cocok bagi tanaman durian. Tekstur tanah yang berat seperti tanah liat, kurang baik bagi tanaman durian karma proses pengeringanya sangat sulit terutama pada musim hujan, kemidian pada musim kemarau tanah liat menjadi keras sehingga tanaman durian susah menyerap air dan pertumbuhan akarnya terganggu. Kemudian topografi yang baik bagi tanaman durian adalah yang agak miring tetapi tidak melebihi 35o,untuk tanah miring perlu terasiring untuk mencegah erosi. Akar tanaman durian sanggup menembus kedalam tanah hingga tiga meter, maka lokasi yang baik adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 – 300 cm. Lokasi yang terlalu rendah air tanahnya dapat mengakibatkan kebusukan akar. Selain dari pada itu yang perlu diperhatikan adalah pH tanah yang terkandung, pH tanah yang baik sekitar 6,0 – 7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu kapur dolomit dapat digunakan untuk menetralkanya.

Berikut ini beberapa langkah mudah budidaya durian agar cepat berbuah dan memiliki produktifitas yang tinggi : 

1. Tahap Pemilihan bibit
Langkah awal sebelum menanam adalah memiliki bibit yang baik dengan Varietas unggul. Adapun ciri – ciri umum bibit durian yang baik selain jenis / Varietasnya adalah sebagai berikut : Bibit Sehat dan Segar, Bebas Hama dan Penyakit,  Daunya banyak, Batangnya kokoh dan percabanganya 2 – 4 arah, Pada batang terlihat adanya perkembangan tunas-tunas baru, Keseimbangan antara tinggi tanaman dengan jumlah daun. Baca Juga : Bibit Durian Montong Unggul

2. Penanaman Bibit
Persiapan awal dalam penanaman bibit terlebih dahulu lahan dibersihkan dari tanaman lain yang kira – kira mengganggu sinar matahari, karena tanaman durian sangat membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhanya. Jarak tanaman yang ideal adalah dengan ukuran 10 x 10 m atau batas minimal jarak penanaman 8 x 8 m. Dengan pola jarak tanam ini maka tanaman tidak saling berebut unsur hara, penyebaran penyakit tidak mudah menyebar dan sinar matahari efektif menembus tanaman. Lubang tanam yang telah dibuat kemudian didiamkan/dikosongkan selama tiga sampai satu minggu, hal ini dilakukan dengan maksud agar gas – gas beracun dalam tanah akan hilang sehingga tanaman akan tumbuh dengan oftimal. Penanaman dilakukan setelah lubang terlebih dahulu dikosongkan dengan posisi menghadap matahari pagi serta bentuk penanaman berbentuk kerucut/donat hal ini dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada sekitar lubang tanaman. Tahap akhir dari proses penanaman adalah penyiraman dengan air disekitar tanaman sebanyak -+10 liter air.

3. Pemeliharaan Tanaman Durian
a. Pengairan
Pada masa awal pertumbuhan tanaman durian, setiap tanaman membutuhkan air sebanyak 10 – 20 liter perhari. Cara penyiraman agar tidak terjadi genangan yang mengakibatkan kelembaban tanah serta busuk akar maka cara yang ideal adalah dilakukan 2 hari sekali atau tergantung kondisi tanah dan cuaca, penyiraman paling baik pada pagi hari cara ini dilakukan pada masa awal pertumbuhan sampai tanaman lewat masa pertumbuhan (satu bulan). Penyiraman selanjutnya dilakukan minimal satu minggu sekali. Penyiraman rutin dilakukan terutama pada saat musim kemarau.

b. Penyiangan
Secara rutin tanaman durian harus dibersihkan dari rumput yang terdapat dibawah tajuk. Cara pembersihan rumput harus menghindari tertutupnya akar mayang yang muncul dipermukaan tanah. Apabila bamnyak akar mayang yang terputus maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau stress, maka cara yang ideal yaitu dengan cara mencabut rumput atau memangkas rumput tidak sampai mengenai tanah serat dengan menimbun tanah atau pupuk kandang dibawah tajuk tanaman. Selain dari pada itu tanaman durian harus terbebas dari tanaman lain yang menghalangi sinar matahari.

c. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon agar memiliki percabangan yang seimbang dan kuat. Pemangkasan ini dilakukan pada saat tanaman menginjak umur 1,5 tahun dimana tanaman mulaili memiliki percabangan yang banyak. Pemangkasan pertama dilakukan pada cabang pertama dan kedua yang mengarah ke tanah. Hal ini dilakukan agar batang tidak terlindungi oleh cabang yang berdaun lebat sehingga sinar matahari masuk dan terhindar dari kelembaban, pemangkasan kedua dilakukan pada saat setelah panen buah. Pada saat itu akan tumbuh tunas – tunas baru yang tak beraturan. Tunas – tunas tersebut jika dibiarkan akan mengganggu sinar matahari masuk. Untuk itu maka perlu dilakukan pengurangan tunas – tunas yang tidak produktif.

d. Pemupukan
Pemupukan tanaman durian dapat menggunakan pupuk organik. Pada masa awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mempunyai kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi, pemberian pupuk organik atau pupuk kadang pertamakali bersamaan dengan penanaman sebanyak satu karung (30 kg). pemberian pupuk kandang diulang setahun sekali , pemupukan diberikan pada akhir misim hujan atau awal musim kemarau ,adapun cara pupuk kandang adalah dengan cara ditaburkan dibawah tajuk dalam tanaman. Hal yang sangat penting dalam perlakuan pupuk organik yaitu adalah dengan pemberian unsur kalsium tinggi (Cals). Karena unsur ini sangat berguna dalam hal memprotek tanaman dari segala kondisi, memberikan kemudahan penyerapan unsur makro dan mikro, dan sebagai penetralisir tanah.

Kemudian pemupukan dengan pupuk anorganik pemberianya dapat dilakukan dengan cara dibenamkan kedalam disekeliling tanaman. Pembenaman dapat dilakukan dengan cara menggali tanah membentuk parit mengelilingi pohon dibawah tajuk terluar tanaman. Pemberian pupuk anorganik pertamakali dilakukan pada saat tanaman berumur dua bulaln (setelah tanam),Pemupukan ini diulang setiap 6 bulan. Pemupukan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai pada tahun ketiga ditujukan untuk pertumbuhan tanaman, pada masa ini pilihan pupuk NPK dengan kadar N tinggi.Setelah menginjak tahun ketiga, selain untuk pertumbuhan, pemupukan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bunga, sebagai patokan pemberian pupuk anorganik yaitu NPK adalah sebagai berikut :

Pemupukan pertama yaitu dua bulan setelah tanaman dengan pupuk Urea, SP, KCL,dengan perbandingan 4 bagian urea, 2 bagian SP, 1bagian KCL, (4:2:1). Dosisnya 250 gram pertanaman dan seterusnya 750 gram s/d 2kg.
Setelah memasuki masa produktif + umur 3 tahun tanaman durian dipupuk NPK pembuahan yaitu NPK 15 – 15 – 15 atau NPK 16 – 16 – 16 apabila mencampur sendiri menggunakan pupuk Urea, SP, KCL, dengan perbandingan 2 bagian Urea, 4 bagian SP, 1 bagian KCL (2:4:1) dosis 2 kg pertanaman .
Untuk memperbaiki kualitas buah yang lebih baik (mempertahankan kualitas buah) diberikan KnO3 sebelum masa pembuangan.
Pemberian pupuk anorganik NPK setelah berbuah cukup 1 kali setahun yaitu sebelum berbunga. Untuk lebih detail lihat pada lampiran mengenai program pemupukan.

e. Penyemprotan Formula
Untuk membantu pertumbuhan tanaman dan pencegahan terhadap hama serta penyakit maka harus dilakukan penyemprotan dengan dosis yang seimbang secara rutin dilakukan setiap bulanya minimal dua kali atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhanya, penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan disemprot secara merata kedalam daun dan batang tanaman, berikut ini akan dijelaskan tentang pembuatan formula penyemprotan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Tahap usia pertumbuhan, (ukuran Untuk Kebutuhan Volume Air 15 Liter )

*.Tahap Usia Pertumbuhan
 - Insektisida Curacron 20 cc
 - Fungisida To fresh/Dithane 30 gram
 - Zat Tumbuh Atonik 30 gram
 - Pupuk Daun 40cc
 - Perekat Agristik 10 cc

*. Tahap Usia Produktif : (ukuran untuk kebutuhan volume air 15liter)
  - Insektisida Curacron 20 cc
  - Fungisida To fresh/Dithane 20 gram
  - Pupuk daun  40 cc
  - Perekat Agristik 10 cc

*. Tahap tanaman berbuah
 - Insektisida Curacron 20 cc
 - Fungisida To fresh/Dithane 20 gram
 - Asam Amino  40 cc
 - Pupuk Daun 40 cc
 - Perekat Agristik 10 cc

4. Hama dan Penyakit tanaman Durian
Penanggulangan hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam usaha tani tanaman durian. Oleh karena serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi dan kualitas buah, bahkan dapat mematikan tanaman durian. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan seperti mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun dengan karantina bibit. Memusnahkan tanaman, mengsanitasi kebun dengan baik. Menanam tanaman pelindung untuk mengalihkan serangan hama dan penyakit.

a. Hama Tanaman Durian
1. Penggerek batang,Batocera Naminator, Xylentus Lenconotus, Lamzera Coffeae, Menyerang tanaman dengan membuat lubang pada batang, dahan dan ranting. Ciri-ciri serangan penggerek tersebut ditandai dengan adanya lubang yang disertai kotoran dan cairan berwana merah dari bekas kayu yang diserang penggerek, akibat serangan tersebut tanaman menjadi layu, daun – daun kering dan rontok akhirnya tanamanpun mengalami kematian.

Pengendalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut :
 - Menjaga sanitasi kebun dengan cara memusnahkan rumput – rumputan, gulma, tanaman inang, dan daun – daun durian yang sudah rotok.
 - Memotong dan memusahkan batang dan ranting yang terkena serangan hebat.
 - Menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik.
 - Menyuntik tanaman dengan menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau daun.

2. Kutu Loncat
Kutu loncat umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara menghisap cairannya. Gejala yang ditimbulkanya secara langsung adalah daun berwarna berbintik – bintik berwarna kecoklatan. Daun keriting berlubang, dan berukuran tidak normal / kerdil. Hama ini berukuran kecil, warnanya cokelat dan diselimuti benang – benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya. Pengendalian kutu loncat dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti : Curacron, Dursban, dll dengan konsentrasi 0,2 %.

3. Kutu Putih
Hama kutu putih (Psendococus sp.) berbentuk bulat kehijauan dan tumbuhnya diselimuti oleh lapisan lilin agak keputihan. Kutu ini menyerang tanaman durian dengan menghisap cairan daun, hama ini juga menyerang penyakit embun jelaga. Kotoranya yang manis mengundang semut sehingga penyebaranya mengikuti semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana. Bunga dan buah dapat mengalami kerontokan pemberantasan kutu putih harus sekaligus dengan embun jelaga dan semut yang menjadi sarana penyebaranya pemberantasan dapat dapat menggunakan insektisida dan akarisida.

b. Penyakit Tanaman
1. Kanker Batang dan Mati Pucuk
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phitophihora palmifora adalah penyakit yang cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50 %. Tanda – tanda yang terkena kanker adalah adanya luka yang mengeluarkan lendir berwarna merah pad kulit batang bagian bawah dekat tanah. Serangan yang hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah kecoklatan berbintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin mengganas tanaman dapat mati cendawan ini biasanya menyerang tanaman yang digunakan untuk batang bawah pengendalianya selain dengan menggunakan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, memangkas tanaman, dapat juga menyemprotkan fungisida (Benlate) pada tanaman atau dengan mengoleskan pada batang yang terluka lalu menutupnya dengan parafin.

2. Busuk Akar
Penyakit busuk akar dapat menyerang tanaman dewasa maupun yang masih bibit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyhium vekans. Serangan ditandai dengan bercak nekrotik yang berawal dari ujung akar lateral. Jika akar dibedah pada bagian korteks akan terlihat warna cokelat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak cokelat. Penyakit busuk akar selain disebabkan oleh Phytmum Vexans dapat juga oleh Fisarium sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian langsung pada tanaman durian. Penanggulanganya dengan menyemprotkan fungisida dengan bahan aktif : metalaxyl, fosetyl alumunium, atau etridiazole tanaman yang sudah terserang dan mati sebaiknya dibakar dan bekas lubangnya diberi kapur, pencegahan dapat dilakukan dengan pada musim hujan system drainase kebun diperbaiki agar tidak terjadi genangan air yang dapat membusukan akar.

3. Bercak Daun
Penyebab terjadinya penyakit bercak daun adalah cendawan colletotrichun durionis. Gejala serangan ditandai dengan timbulnya bercak – bercak besar kering pada daun tanaman yang akhinya menjadi lubang, serangan ini dapat menyebabkan terganggunya fotosintesis pada daun, pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang terserang atau dengan menyemprotkan fungisida yang berbahan aktif tembaga.

4. Jamur Umpas
Penyakit ini disebabkan oleh jamur umpas (Pink disease). Gejala yang ditimbulkan yaitu munculnya cairan berwarna kuning pada bagian batang yang terserang dan diselimuti dengan benang – benang jamur berwarna metalik seperti sarang laba – laba. Pada kelembaban yang tinggi benang – benag tersebut akan berubah warna menjadi merah muda (Pink). Serangan jamur umpas ini dapat mengakibatkan kematian cabang, penanggulanganya dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian yang terserang. Mengurangi kelembaban diareal penanaman, memotong bagian yang terserang, dan menyemprot tanaman dengan fungisida seperti : Ditane M-45, dll.

5. Busuk Buah
Penyakit busuk buah disebabkan oelh cendawan Phytophhthora palmivora. gejala serangan terlihat adanya bercak – bercak basah berwarna cokelat kehitaman pada kulit buah. Setelah beberapa lama buah akan busuk basah pada bagian yang terserang akan terbentuk miselium dan spogaria berwarna putih. Penanggulamgan penyakit ini selain dengan menyemprotkan fungisida juga dibarengi dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh serangga dan siput yang menjadi vektornya. Buah yang telah diserang harus dibuang.

5. Tahap Masa Panen
Pada umumnya durian lokal akan berbuah pada umur 8 – 10 tahun, kemudian durian genjah seperti monthong dan chanee akan berbuah pada umur 4 – 5 tahun sejak tanam, masa panen ini berlaku dengan catatan bibit menggunakan sambung pucuk atau okulasi, pada umumnya buah durian akan mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Untuk Janis monthong waktu petik yang tepat adalah 125 – 135 hari. Lalu jenis chanee 110 – 160 hari setelah bunga mekar.

Selain patokan waktu sejak bunga mekar, waktu petik juga dapat dilakukan berdasarkan tanda – tanda fisik pada buah sebagai berikut :

 - Ujung duri berwarna cokelat tua
 - Garis –garis diantara duri berwarna lebih jelas
 - Tangkai buah lunak dan muda dibengkokan
 - Ruas – ruas ditangkai buah membesar
 - Buah baunya harum yang khas
 - Terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah di pukul

Pemetikan buah / panen bila hendak di konsumsi langsung bisa dilakukan setelah matang 100 % (buah akan jatuh sendiri). Bila panen bertujuan untuk komersial dengan pengangkutanjarak jauh (eksport). Pemetikan sebaiknya dilakukan pada tingkat kematangan 80 % akan diperoleh 100 hari sejak bunga mekar, durian pada tinggakat kematangan ini dapat disimpan 2 – 3 minggu. Alat yangdigunakanuntuk memetik buah durian dapat menggunakan pisau atau galah berpisau. Yang dipotong adalah tangkai buah yang dekat pangkal batang, kemudian buah jangan sampai jatuh agar tidak merusak buah durian.

Demikianlah informasi tentang langkah mudah bertanam duriang unggul agar cepat berbuah dan mempunyai produktifitas yang tinggi. Panduuan ini juga anda bisa terapkan pada jenis durian unggulan seperti durian musangking, duriang montong, duroan bawor, durian ochee. semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan and atentang budidaya tanaman durian. terima kasih.



-
kata terkait,
Budidaya durian, Panduan Budidaya Tanaman Durian, Cara tanam duriang, Perawata tanaman durian, Budidaya Durian Musangking, cara tanam Durian Musangking, Perawatan Durian Musangking, Budidaya Tanaman Durian Montong, Cara tanam Tanaman Durian Montong, Perawatan Tanaman Durian Montong. Budidaya Tanaman durian Ochee, Perawatan Tanaman durian Ochee, Cara tanam Tanaman durian Ochee, Budidaya Tanaman Durian Bawor, cara tanam Tanaman durian Ochee, Perawatan Tanaman durian Ochee,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar